Pusakadana - Penelitian terbaru dalam jurnal American Heart Association mengatakan, menurut penyelidikan terakhir, orang-orang yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi kemungkinan akan mengalami kematian dini.
Miguel Martinez Gonzalez bersama sejumlah rekannya mengatakan, orang yang menonton TV selama lebih dari tiga jam setiap harinya, dua kali lebih besar memiliki kemungkinan untuk meninggal dibanding mereka yang tidak melakukannya.
“Menonton televisi membuat pelakunya banyak terdiam atau tidak aktif bergerak (sedentary),” jelas Miguel Martinez bersama dengan peneliti dari University of Navarra di Spanyol seperti disitat melalui Softpedia, Sabtu (28/6/2014).
Hal ini dikarenakan kegembiraan saat menonton televisi kadang-kadang bisa membuat orang nyaman dan akhirnya tidak mau beranjak dari depan layar yang kemudian berpotensi menyebabkan sedentarism (perilaku diam terlalu lama).
Informasi yang tercantum dalam siaran pers pada website resmi American Heart Association, menunjukan bahwa mereka telah mengumpulkan data dari 13.284 orang dengan rata-rata usia 37 tahun, selama periode waktu 8,2 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, total kematian yang dilaporkan mencapai 97 kasus, di mana 19 dari kasus tersebut dikarenakan masalah pada jantung dan 46 lainnya disebabkan oleh kanker. Para peneliti mengatakan bahwa dari 97 kematian tersebut, sebagian besar mengakui bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di depan TV.
“Temuan kami menunjukkan bahwa orang dewasa dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan aktivitas fisik mereka, menghindari periode menetap terlalu lama, serta tidak menonton televisi lebih dari satu sampai dua jam setiap harinya,” tambah peneliti dari Universitas Navarra.